Jangan Ragukan Cintaku


Kuingin dikau menunggu kedatanganku memberikan jawaban atas cinta yang kau mau. Aku pernah janjikan cinta yang berbeda, dan kau akui merinding mendengarnya.

Tetaplah disana dengan hati menyimpan harapan. Peliharalah itu sepenuhnya sayangku. Tak pernah kuingkari semua janji yang pernah kuucapkan di hadapanmu. Yakinlah! Aku tak terbiasa bohongi seseorang. Apalagi seorang wanita. Bagiku, wanita tak boleh disakiti hatinya. Wanita harus dipenuhi semua inginnya. Apapun!

Tak ada alasan untuk ragu, dan juga kau takuti. Meskipun, dahsyatnya badai keangkuhan dan keegoan hampir setengah dari makhluk di Negeriku tak akan mampu membunuh semangatku mendatangimu untuk segera membangun rumah cinta kita. Bagiku, tak ada pelarian dan tak pernah ada cinta yang lain.

Hanya kamu, untukmu, dan bagimulah cintaku ada. Aku cinta kamu. Sepenuh hati ini hanya milikmu.

Dengan penuh cinta!

Sebuah Pernyataan Untuk Cinta


Ini adalah sebuah Pernyataan yang khusus kuperuntukkan sepenuh jiwa untuk Cintaku yang sekarang sedang mengeja huruf demi huruf dari ungkapan hatiku yang dimulai pada paragraph kedua dari tulisan ini. Aku ingin kau tahu apa yang kurasakan sejak kita saling kenal. Ini adalah sebuah pernyataan yang unik dan mungkin membuatmu kaget.

Maafkan aku. Maklumilah bahwa Aku tak mau menyimpannya dalam lubuk terdalam hatiku selamanya. Lebih baik ini kuberitahu padamu agar aku tenang bila esok hari dunia tak lagi mampu ditapaki kakiku. Kuharap engkau paham dan mau memberiku sesimpul senyum termanis yang kau punya saat mengetahui ini. Bagimu ini lucu, tapi bagiku semua ini adalah rasa yang kupersembahkan untukmu. Hanya buatmu. Harapanku, engkau bisa membacanya dengan jiwa yang tenang agar engkau bisa merindukannya ada dari orang yang kau cintai dengan sepenuh hati saat ini dan mungkin nanti. Entahlah!

Hai Wanita termanis, KENAPA aku harus mengingatmu setiap detik tanpa bisa kuhentikan sedikitpun? Aku seakan ada dalam penjara yang kau buat dengan jeruji dari karang yang sangat kuat mengikat jiwa dan ragaku. Sungguh sulit melepaskan diri dari jeratanmu. Aku butuh bantuan banyak orang. Namun, ketika aku berteriak meminta pertolongan selalu saja tak ada yang mau mendengarkannya? Pada hal, sudah kucoba menghentikan saat rasa itu muncul berkali-kali. Sulit. Ya, dalam benakku hanya muncul satu kata itu saat ingin jauh dari rasa rindu bertemu denganmu. Lelah hatiku mengikuti jejak-jejak keindahanmu cintaku. Sampai kapan aku harus memintanya diam memikirkanmu?

Tak ada orang yang tahu rasa ini. Aku tahu itu. Kau telah butakan hatiku untuk cinta yang lain. Hatiku dan hatimu telah sering bicara jujur dalam sekat yang tak mungkin kita buka. Bagiku, ini petaka besar melebihi murkanya gunung merbabu dan marahnya laut yang meninggikan gelombangnya untuk dunia. Aku tak ingin mendustai hatiku bila cintaku mekar, bugar, dan merekah sesubur rerumputan setelah musim hujan usai. Terus terang aku mencintaimu setulus hatiku dengan semua sayang yang ada dalam jiwaku. Sepanjang usiaku entah berapa panjangnya pun cinta ini akan terus ada untukmu.

Meskipun, cinta ini tak begitu sempurna di matamu indahnya. Namun, ia telah begitu erat melekat kuat dan tak bisa kuhentikan. Bukankah cinta yang semestinya harus diungkapkan dengan tulus?

Kini, aku menanti waktu yang tepat darimu memberikanku cinta yang sama. RASA yang tak beda dari milikku untukmu yang selalu kunanti hadirnya. Aku masih tak peduli bila banyak orang mengatakan bahwa kau tak pantas untukku. Cinta lebih mementingkan kebahagian. Aku yakin memikirkan itu. Apapun adanya dirimu telah kuterima sepenuh hati. Ijikan kurajut benang-benang rasa ini menjadi rindu yang terus berlanjut kapanpun hingga suatu hari kita bisa bersama-sama menikmati indahnya.

Sayang, aku tak ingin menunggu lebih lama lagi ingin hidup indah denganmu.

Dengan Sepenuh Cinta.

Pengakuan Seorang Gigolo


Aku gigolo. Tolong sebut nama kalian siapa! Jangan takut. Untuk apa kalian takut memperkenalkan diri padaku saat kini aku sebut diriku seorang gigolo? Kalian memang lucu. Sok alim. Pada hal aku tahu kalian sering keluar masuk restoran tempat tante-tante girang itu mencari gigolo sepertiku. Tak apa-apa kalau memang kalian tak mau mengakui itu. Aku mahfum benar bagaimana budaya ketimuran. Orang-orang seperti kalian akan takut disebut tidak sopan jika terang-terangan menyebut siapa kalian yang sebenarnya. Kalian takut itu, bukan?

Sekarang, duduklah dengan tenang. Aku akan cerita sedikit pada kalian tentang kisahku menjadi gigolo. Sebelumnya, hisaplah rokok ini dan pesanlah minuman apapun yang kalian suka. Khusus untukku, aku ingin nikmati tequila karena aku terkesan dengan seorang wanita yang setiap tidur denganku selalu saja ingin dilumuri minuman itu disekujur tubuhnya.

Kalian harus tahu bahwa menjadi gigolo itu terpaksa kulakukan. Kuliahku yang butuh banyak uang dan menghidupi keluargaku yang tak tahu harus makan apa setiap harinya adalah pilihan yang begitu berat. Jiwa dan ragaku begitu lelah hingga tak jarang aku menangis. Seperti teman-teman wanitaku yang ikut masuk dalam kelompok pekerja seks komersial; menjadi pelacur. Semua kami lakoni karena terpaksa.

Banyak kota besar dan tempat wisata terkenal bisa kurasakan nikmatnya sejak menjadi seorang gigolo. Bali yang dulu hanya kudengar namanya terasa seperti sangat dekat. Bagaimana tidak dekat, setiap sebulan sekali aku pasti diajak para wanita itu kesana.

Mereka tak pelit sama sekali. Dan aku masih ingat bagaimana mereka membelikanku pakaian bagus dan mewah. Mendandaniku sesuka mereka. Namun, aku harus selalu siap sedia melayani nafsu mereka sampai mereka berkeringat, terus berkeringat, sampai aku dan mereka tak bisa berkeringat lagi.

Aku memang gigolo. Kuakui dengan jujur.

***Kisah curhat seorang sahabat. Sekarang dia telah menjadi orang terhormat di Negeri ini. Muda dan kaya!

Ilustrasi Om Google Nih